mesin pencari data

Loading

Rabu, 11 Januari 2012

tugas 3 " kanker serviks "

KANKER SERVIKS


Kanker Serviks adalah kanker pada Serviks atau Leher Rahim yaitu area bawah pada rahim
yang menghubungi rahim dengan vagina. Kanker Serviks disebabkan oleh HPV (Human
Papilloma Virus) atau dikenal sebagai Virus Umum.

Ada 3 golongan penyakit yang disebabkan oleh HPV, yaitu :
1. Kanker Serviks – disebabkan oleh HPV.
2. Kutil Kelamin – infeksi oleh HPV.
Kutil Kelamin adalah penyakit yang diakibatkan oleh HPV tipe “Resiko Rendah”, yaitu
tumbuhnya kutil pada kelamin.
3. Pra Kanker – Saat seluruh kanker berkembang

1. Penyebab HPV :
berganti-ganti pasangan,
tangan ke kemaluan (cebok),
mulut (berciuman),
kondom,
lingkungan (mis: remaja suka saling meminjam pakaian dalam / cd),
Rumah Sakit (mis: sarung tangan tidak steril).

2. Yang bisa terkena HPV :
Mulut / tenggorokan,
Penis,
Vagina, dll (bukan hanya leher rahim).

3. Yang harus diwaspadai :
keputihan, a.l : yang berbau busuk, gatal, berubah bentuk seperti bedak/powder, seperti susu
asam/basi/ yoghurt, berubah warna coklat/kehitaman,
setelah berhubungan badan berdarah (tapi tidak selalu).

lihat selanjutnya

Selasa, 10 Januari 2012

microsoft exel


Langkah- langkah pembuatan Microsoft exel

1.       Pilih tombol Start di pojok kiri bawah tampilan windows
2.      Setelah muncul tampilan menunya pilih Program, kemudian Microsoft Office dan Pilih Microsoft Excel.
3.      Pada sheet 1 beri nama dengan (data) Tulis nama judul, nama puskesmas, nama kecamatan, tahun, tempat,dan bikin table dengan judul table bulan, pelapor, pimpinan. Sesuaikan dengan jumlah berapa yang diiinginkan.
4.      Pada sheet 2 diberi judul dengan ( laporan penimbangan balita puskesmas lapai nanggalo   pada bulan januari tahun 2011). Setiap sheet dari 1-3, 4-6, 7-9, 11-12. Diberikan judul sesuai dengan urutan bulan.
5.      Sediakan 7 sheet. Setiap sheet diberi nama TW1,TW2, SMT1, TW3, TW4, SMT2, THN.
6.      Pada setiap sheet diberikan table dengan jumlah kolom 15 bh. Dan baris 12 bh.
7.      Pada kolom diberi judul, no, nama posyandu, hasil penimbangan (S, K, D, N ), pencapaian ( K/S, D/S, N/D, N/S), binaan ( D/S, N/D)
8.      Isi semua data pada hasil penimbangan
9.      Pada keterangan pencapaian mencari rumus sesuaikan dengan keterangan ditabel. Contoh: untuk rumus K/S (= E/D%). Dan begiu seterusnya.
10.  Untuk membuat grafik pada setiap sheet dengan cara. setelah kamu blok data dalam tabel tersebut, klik menu insert, Chart.
11.  setelah kamu klik menu Chart, maka nanti akan muncul jendel Chart Wizard seperti gambar di bawah ini.
12.  setelah muncul jendela seperti di atas, maka kamu tinggal pilih model grafik yang kamu inginkan, pada kolom Chart tipe (Jenis Grafik) sudah tersedia banyak pilihan, mau pilih grafik kolom, yang contohnya seperti gambar di atas, atau grafik Bar, atau grafik garis, atapun grafik lingkaran dan lain-lain.
Dalam contoh pembuatan grafik ini kita pilih saja Chart TIpe Column dan Chart Sub-type yang bermodel dua dimensi.
13.  Setelah kamu klik next nanti akan muncul seperti gambar di bawah ini.
14.  Gambar jendela diatas adalah chart wizard pada tahap kedua, pada Series in pada pilihan columns maka grafik akan tapil renggang, tapi jika dalam pilihan Rows maka grafik akan tampak menepel seperti gambar di bawah ini.
15.  Dalam contoh ini kita pake saja pada pilihan columns, kemudian klik Next
16.  Kolom Chart Title adalah untuk mengisi Judul Grafik kamu, Category X axis adalah untuk mengisi keterangan pada garis horizontal (dalam hal ini adalah bulan), sedangkan kategori Value (Y) axis untuk mengisi keterangan pada garis vertical (dalam hal ini adalah isian angka nya)
17.  Sebagai contoh kita isi saja judulnya adalah “GRAFIK PERKEMBANGAN PENGUNJUNG” sedangkan category X kita isi “BULAN” dan value Y adalah “JUMLAH”
18.  setelah diisi semuanya kemudian klik tombol next, maka nanti akan muncul jendela seperti gambar di bawah ini.
19.  Klik tombol finish, grafik kamu sudah jadi
20.  Untuk meng hyperlink data pada judul dengan cara
21.  Pada Masukkan menu, klik Hyperlink. The Edit Hyperlink kotak dialog akan muncul.
22.  Ketik URL dalam Alamat kotak, dan kemudian klik Oke.





Minggu, 08 Januari 2012

jantung hipertensif


         Pada penyakit jantung hipertensif, dapat terjadi berbagai jenis hipertrofi miokard, khususnya ventrikel kiri (LVH =
left ventricular hvpertropht'). Jenis yang mula-mula terjadi pada perjalanan klinik penyakit jantung hipertensif dinamakan hipertrofi konsentris. Di sini perubahan hipertrofik ventrikel kiri terjadi sesuai dengan beban menahun tekanan darah terhadapnya. Dinding ventrikel kiri menebal dan massa ventrikel kiri bertambah; akan tetapi volume akhir diastolis ventrikel kiri masih normal atau hanya sedikit bertambah. Dengan demikian rasio mass :volume akan meningkat. Kontraktilitas jantung, indeks kardiak (cardiac index) dan ejection fraction umumnya masih normal (compensated pressure overload). Kebutuhan otot jantung terhadap oksigen sering masih normal1-3. Hipertrofi konsentris ini sering berkembang lebih jauh menjadi hipertrofi eksentris. Dalam kondisi ini selain massa, volume ventrikel kiri juga akan meningkat dan tebal dinding ventrikel menjadi normal atau hanya sedikit bertambah. Dengan demikian terjadi dilatasi ventrikel dengan rasio mass: Dibacakan pada Temu Ilmiah Perkembangan Penanggulangan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner , FKUI. volume yang tetap atau bahkan menurun. Dengan kata lain dilatasi yang terjadi tidak sebanding dengan perubahan pada ketebalan dinding ventrikel. Di sini kontraktilitas, indeks kardiak dan ejection fraction akan menurun (decornpensated pressure overload). Kebutuhan otot jantung terhadap oksigen akan meningkat1-3. Jenis yang kc tiga memperlihatkan perubahan yang menyerupai kardiomiopati hipertrofik. Di sini tebal dan massa ventrikel kiri akan meningkat sccara berlebihan dan ruang ventrikel menjadi kecil. Dengan dernikian rasio mass: volume akan meningkat. Kondisi ini dinamakan hipertrofi ireguler. Pada keadaan ini indeks kardiak, ejection fraction dan kebutuhan otot jantung terhadap oksigen akan masih tetap sama atau dapat pula menurun1-3. Jenis ke tiga ini lebih jarang ditemui. Ketiga jenis hipertrofi akibat hipertensi ini terjadi baik pada percobaan binatang maupun pada manusial . Klasifikasi di atas jclas mempunyai nilai prognosis dan implikasi terapeutis yang penting.
PERUBAHAN FUNGSIONIL PADA LVH
         Perubahan fungsionil sistolis ventrikel kiri, sebagaimana dapat tercermin dari nilai ejection fraction, masih belum terjadi pada hipertrofi konsentris. Akan tetapi setelah ventrikel kiri mengalami dilatasi (volume akhir diastole meningkat), ejection fraction menurun. Hal ini terjadi pada hipertrofi
eksentris. Berbeda dengan kondisi dengan volume overload (misalnya: insufisiensi katup aorta), pada pressure overload (misalnya: pada hipertensi arterial dan stenosis katup aorta) ejection fraction akan menurun secara tajam bila terjadi dilatasi ventrikel kiri. Ejection fraction juga akan menurun secara tajam pada penderita penyakit jantung koroner yang mengalami dilatasi ventrikel kiril,2. Dengan demikian, dalam klinik penting untuk diketahui apakah pada penyakit jantung hipertensif dilatasi ventrikel kiri telah terjadi atau belum. Kulminasi dari gangguan fungsi ventrikel kiri ini adalah terjadinya gagal jantung. Kontraktilitas ventrikel kiri pada penyakit jantung hipertensif juga dipengaruhi oleh ada-tidaknya penyakit jantung koroner sebagai kelainan penyerta yang sering ditemui. Diketahui
bahwa tahanan pembuluh koroner dan daya cadangan koroner menurun pada penderita hipertensi. Di samping itu
kebutuhan otot jantung terhadap oksigen akan makin meningkat. Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan gangguan kontraktilitas dan faal ventrikel kiri penderita hipertensi bila ditemui2: (1) stenosis pembuluh koroner > 75%, dan/ atau: (2) gangguan kontraktilitas regional (hipokinesia, akinesia), dan/atau: (3) dilatasi ventrikel kiril . Jadi walaupun penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi dapat berkembang terpisah dari penyakit jantung hipertensif, dalam menyebabkan komplikasi dan manifestasi klinik antara keduanya terdapat kaitan yang amat erat. Kedua kondisi ini harus diperhatikan pula pada pengobatan. Fungsi diastolis ventrikel kiri juga dilaporkan terganggu pada penderita hipertensi.